Nilai SPBE 2023 Kota Madiun Tertinggi Ketiga Nasional Kategori Kota/Kabupaten, Juga Raih Predikat Memuaskan

byadmin

Nilai SPBE 2023 Kota Madiun Tertinggi Ketiga Nasional Kategori Kota/Kabupaten, Juga Raih Predikat Memuaskan

Madiun - Digitalisasi yang gencar dilakukan Pemerintah Kota Madiun berbuah manis. Setidaknya hal itu terlihat dari hasil evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk 2023 yang dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) beberapa waktu lalu. Nilai SPBE Kota Madiun terbukti cukup baik. Bahkan, mampu bersaing di level nasional.

Berdasar Keputusan MenPAN-RB nomor 13/2024 tentang hasil evaluasi SPBE 2023 pada 11 Januari lalu, indeks SPBE Kota Madiun di angka 4,45 poin dengan predikat memuaskan. Capaian itu mengantarkan Kota Pendekar di urutan ketiga nasional peraih nilai SPBE tertinggi nasional.

‘’Kota kita khususnya urusan digitalisasi sejatinya tidak kalah dengan kota-kota besar lain secara nasional. Bahkan kita mampu di peringkat ketiga kategori kota/kabupaten,’’ kata Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, Rabu (28/2).

Dari indeks maksimal 5,00 Kota Madiun mendapatkan nilai 4,45. Indeks Kota Madiun hanya kalah dari Kabupaten Banyuwangi dan Kota Surabaya di urutan pertama dan kedua. Karenanya, wali kota menginstruksikan untuk mencermati kembali poin-poin yang belum maksimal tersebut. Evaluasi pun dilakukan, Selasa (27/2) kemarin. Wali kota berharap ke depan capaian apik tersebut bisa ditingkatkan.

‘’Kalau indeks maksimal 5, berarti kita hanya kurang sedikit saja. Capaian saat ini harus menjadi penyemangat untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya,’’ jelasnya.

Wali kota menambahkan penerapan digitalisasi juga semakin dioptimalkan di Kota Pendekar. Terbaru, pengaplikasian digitalisasi sampai pada penanganan sampah. Ya, bak sampah di Kota Madiun sudah dilengkapi chip khusus. Chip tersebut dapat memberikan tanda jika bak sampah sudah penuh. Truk pengangkut akan menerima tanda tersebut untuk segera diambil dan diangkut. Hal itu menjadikan pengelolaan sampah lebih efektif dan efisien.

‘’Jadi tidak ada bak sampah yang belum penuh tapi sudah diambil. Sopir tinggal nunggu alarm dari bak sampah mana yang bunyi. Berarti itu yang sudah penuh dan siap untuk diambil,’’ ungkapnya. (vincent/agi/madiuntoday)